SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

Kamis, 20 Oktober 2011

PEMANFAATAN LIMBAH PENGOLAHAN IKAN SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF DALAM BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TANAH

         Dalam budidaya ikan lele, secara umum biaya pakan merupakan penyumbang terbesar anggaran kegiatan budidaya ikan lele yaitu  + 60%  dari seluruh biaya operasional. Melihat hal tersebut dalam budidaya ikan lele akan menjadi penting untuk pembudidaya melakukan trobosan guna menekan biaya pakan, maka kami Pokdakan Misi mengsiasatinya dengan memanfaatkan limbah pengolahan ikan sebagai pakan alternatif.
silase limbah fillet ikan
Lokasi kegiatan budidya ikan lele yang kami jalankan terletak pada daerah pesisir dengan menggunakan media budidaya kolam tanah dan lahan memanfaatkan lahan tidur yaitu sawah kurang produktif akibat serangan rob pasang air laut. Terletak didaerah pesisir maka tidak sulit untuk mendapatkan limbah hasil pengolahan ikan, limbah pengolahan ikan yang didapat digunakan sebagai pakan alternatif tanpa melalui proses atau penanganan khusus tetapi dalam cara pemberian pakan digunakan cara khusus agar pemberian pakan efisien. Limbah pengolahan ikan yang didapat diberikan pada ikan sebagai pakan, dibungkus dengan jaring diletakan kedalam kolam dengan cara digantung dan sebagian bungkusan pakan tenggelam pada air yang bertujuan agar ikan mudah memakan karena tekanan bobot pakan yang ada dibagian atas akan menekan kebawah sehingga pakan mudah keluar dari mata jaring tetapi ikan tidak tersangkut pada jaring selain hal tersebut kelebihan lain dengan pemberian pakan dibungkus pada jaring,  jika pakan yang diberikan sisa maka dapat di ambil kembali untuk kemudian dapat diberikan kembali pada pemberian pakan berikautnya dengan dicampur bersama pakan yang baru sehingga tidak mencemari lingkungan perairan budidaya karena sisa pakan yang terurai pada perairan.
Dengan memanfaatkan limbah pengolahan ikan sebagi pakan alternatif maka dapat ditekan biaya produksi melalui penekanan biaya pakan + 30% sehingga biaya produksi budidaya ikan lele yang dijalankan mengalami penurunan sebesar + 30% karena penggunaan pakan pabrik, sebagian tergantikan oleh pakan dari limbah pengolahan ikan dan terjadi peningkatan nilai ekonomis hasil produksi kegiatan budidaya.
            Selain pengunaan pakan alternative dalam budidaya ikan lele yang dijalakan, dalam rangka peningkatan pendapatan maka dilakukan disertivikasi budidaya ikan lele kolam tanah dengan kegiatan mina kangkung, yaitu pemanfaatan pematang kolam sebagai lahan budidaya kangkung. Dengan demikian maka pendapatan pembudidaya ikan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari hasil panen ikan lele saja, melainkan untuk pendapatan tambahan pembudidaya ikan mendapat dari hasil panen kangkung. Dalam budidaya kangkung pada pematang kolam dengan ukuran lahan 1m x 15m didapatkan panen kangkung sebanyak 100 ikat dengan harga Rp.400,-/ikat atau mendapat tambahan Rp.40.000,-dari panen kangkung. Kangkung dapat dipanen setelah berumur 22 hari dari awal masa tanam dan untuk kemudian dapat dipanen kembali tiap 15 hari sekali hingga umur kangkung 3 bulan dengan cara panen memetik batang kangkung tanpa mencabut hingga akar.
penyusun : Carito,
Praktisi     : Dadit Saki Ardi,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar