silase limbah fillet ikan |
Lokasi kegiatan budidya ikan lele yang kami jalankan terletak pada daerah
pesisir dengan menggunakan media budidaya kolam tanah dan lahan memanfaatkan lahan
tidur yaitu sawah kurang produktif
akibat serangan rob pasang air laut. Terletak didaerah pesisir maka tidak sulit untuk
mendapatkan limbah hasil pengolahan ikan, limbah pengolahan
ikan yang didapat digunakan sebagai pakan alternatif
tanpa melalui proses atau penanganan khusus tetapi dalam cara pemberian pakan
digunakan cara khusus agar pemberian pakan efisien. Limbah pengolahan ikan
yang didapat diberikan pada ikan sebagai pakan, dibungkus
dengan jaring diletakan kedalam kolam dengan cara digantung dan
sebagian bungkusan pakan tenggelam pada air yang bertujuan agar ikan mudah memakan karena
tekanan bobot pakan yang ada dibagian atas akan menekan kebawah sehingga pakan
mudah keluar dari mata jaring tetapi ikan tidak tersangkut pada jaring selain
hal tersebut kelebihan lain dengan pemberian pakan dibungkus pada jaring, jika pakan yang diberikan sisa maka dapat di ambil kembali untuk kemudian
dapat diberikan kembali pada pemberian pakan berikautnya dengan dicampur bersama pakan
yang baru sehingga tidak mencemari lingkungan perairan budidaya karena sisa
pakan yang terurai pada perairan.
Dengan memanfaatkan limbah pengolahan ikan sebagi pakan alternatif maka
dapat ditekan biaya produksi melalui penekanan biaya pakan + 30%
sehingga biaya produksi budidaya ikan lele yang dijalankan mengalami penurunan
sebesar + 30% karena penggunaan pakan pabrik, sebagian tergantikan oleh pakan dari limbah pengolahan
ikan dan terjadi peningkatan nilai ekonomis hasil produksi
kegiatan budidaya.
Selain
pengunaan pakan alternative dalam budidaya ikan lele yang dijalakan, dalam
rangka peningkatan pendapatan maka dilakukan disertivikasi budidaya ikan lele
kolam tanah dengan kegiatan mina kangkung, yaitu pemanfaatan pematang kolam
sebagai lahan budidaya kangkung. Dengan demikian maka pendapatan pembudidaya
ikan tidak hanya mengandalkan pendapatan dari hasil panen ikan lele saja,
melainkan untuk pendapatan tambahan pembudidaya ikan mendapat dari hasil panen
kangkung. Dalam budidaya kangkung pada pematang kolam dengan ukuran lahan 1m x
15m didapatkan panen kangkung sebanyak 100 ikat dengan harga Rp.400,-/ikat atau
mendapat tambahan Rp.40.000,-dari panen kangkung. Kangkung dapat dipanen
setelah berumur 22 hari dari awal masa tanam dan untuk kemudian dapat dipanen
kembali tiap 15 hari sekali hingga umur kangkung 3 bulan dengan cara panen
memetik batang kangkung tanpa mencabut hingga akar.
penyusun : Carito,Praktisi : Dadit Saki Ardi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar