Satu kg benih padi mampu menghasilkan gabah kering panen
sebanyak 850 kg. Hal tersebut dibuktikan
oleh seorang petani di Desa Klidang Wetan Kecamatan Batang dengan menanam padi varietas Ciherang di
lahan seluas 1000 m2 dengan tehnik budidaya yang dilakukan dengan mengadopsi sistem
tanam SRI.
Limbah jerami sisa hasil panen dimanfaatkan menjadi pupuk melalui proses dekomposisi selama kurang lebih 3 minggu di lokasi/sawah. Hasil dekomposisi tersebut ditaburkan di lahan bersamaan dengan pengolahan lahan. Benih padi sebanyak 1 kg dirimbang dalam larutan garam, direndam dalam air, ditiriskan dan disemai dalam besek (dikenal dengan pesemaian kering). Setelah berumur 12 hari di pesemaian, bibit dipindah tanam di lahan yang telah diolah macak-macak dengan jarak tanam 30 x 30 cm dan jumlah tanaman 1 bibit
per lubang tanam. Pengairan dan pemupukan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman yaitu dengan pemupukan berimbang dan pengairan berselang. Untuk memudahkan pengelolaan pengairan dan pengendalian hama keong, dibuat caren atau selokan sepanjang pematang.
Dari hasil pengamatan selama pertumbuhan vegetatif, ternyata pertumbuhan anakan sangat menakjubkan, karena rata-rata setiap rumpun menghasilkan anakan di atas 50 batang. Dari hasil panenpun ternyata di atas hasil panen dengan tehnik budidaya konvensional.
Dari hasil pengamatan selama pertumbuhan vegetatif, ternyata pertumbuhan anakan sangat menakjubkan, karena rata-rata setiap rumpun menghasilkan anakan di atas 50 batang. Dari hasil panenpun ternyata di atas hasil panen dengan tehnik budidaya konvensional.
Pembuatan pupuk dari jerami |
Pesemaian kering |
thank informasinya
BalasHapusPengalaman sangat menarik. Terima kasih banyak.
BalasHapus